Sebuah Renungan Untuk Hari Sumpah Pemuda
Jakarta, 28 Oktober 1928 Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Pada suatu hari, 82 tahun yang lalu saat negara kita masih dijajah, para pemuda pejuang berkumpul di Jakarta untuk melaksanakan kongres pemuda. Pada kongres tersebut diikrarkan sumpah pemuda, sebuah janji setia para pemuda bagi negerinya yang mengakui bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu dan berbahasa persatuan yang satu. Titik tersebut dalam sejarah bangsa Indonesia menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Kini, 82 tahun setelahnya, yang terjadi seperti kebalikannya. Saat kita sudah merdeka dan rakyat bisa seluruhnya menikmati kemerdekaan dan berkarya untuk kemajuan bangsa, rakyat kita malah seperti mengal